Seed, Peer, dan Leech: Memahami Jaringan Torrent

seed, peer, leech

Gambaran singkat “swarm”

Dalam BitTorrent, semua pengguna yang membagikan file yang sama disebut swarm. Mereka saling mengirim “potongan” (pieces) file secara paralel—bukan dari satu server pusat—sehingga unduhan bisa cepat dan tangguh. Peran inti di swarm adalah seed, peer, dan leech.

Definisi peran

  • Seed (seeder): peer yang sudah memiliki 100% file dan hanya mengunggah ke peer lain. Semakin banyak seed, biasanya semakin sehat swarm.
  • Peer: setiap node yang terhubung ke swarm—bisa sedang mengunduh dan sekaligus mengunggah potongan yang sudah dimiliki. Istilah “peer” adalah payung untuk semua partisipan.
  • Leech (leecher): umumnya merujuk ke peer yang belum selesai mengunduh (dan idealnya tetap mengunggah bagian yang sudah dimiliki). Di beberapa komunitas, “leech” juga dipakai untuk menyebut perilaku tidak etis (mengunduh tanpa mau mengunggah), namun makna teknisnya adalah “belum selesai”.

Bagaimana klien memilih potongan dan mitra

Agar semua potongan file tersebar merata, klien menerapkan dua strategi inti:

  1. Rarest-first (prioritaskan potongan paling langka)
    Klien mengunduh potongan yang paling sedikit beredar terlebih dahulu. Ini menjaga keragaman potongan di swarm dan mencegah “kemacetan” di satu potongan langka. Studi klasik di IMC menunjukkan kebijakan ini mendekati distribusi ideal potongan.
  2. Tit-for-tat + choking/unchoking (mekanisme barter bandwidth)
    Banyak klien memprioritaskan mengunggah ke peer yang balik mengunggah (kerja sama timbal balik), sambil membatasi jumlah upload aktif (choking) demi performa TCP yang stabil; sesekali klien membuka slot baru secara optimistic unchoke untuk mencari mitra yang lebih kooperatif.

Hasil kombinasi keduanya: potongan tersebar merata dan setiap orang “termotivasi” untuk mengunggah agar mendapat laju unduh yang baik.

Cara swarm saling menemukan: tracker, DHT, dan PEX

  • Tracker: server yang membantu discovery (menemukan daftar peer untuk infohash tertentu). Setelah koneksi antar-peer terjalin, transfer bisa berlanjut tanpa koneksi ke tracker.
  • DHT (Mainline DHT): jaringan terdistribusi berbasis Kademlia yang menyimpan pemetaan infohash → daftar peer secara tanpa pusat. DHT memungkinkan swarm tetap berjalan meski tracker down. Penggunaan DHT sangat luas di klien modern.
  • PEX (Peer Exchange): setelah tersambung, peer saling bertukar daftar peer aktif sehingga discovery lebih cepat dan mengurangi ketergantungan pada tracker/DHT.

Catatan sejarah: The Pirate Bay menutup trackernya pada 2009 karena DHT/PEX membuat discovery terdesentralisasi dan lebih tahan gangguan.

Metrik kesehatan swarm yang perlu dipahami

  • Seed-to-peer ratio: rasio seed dibanding peer. Lebih tinggi umumnya berarti unduhan lebih stabil. (Tetap bergantung pada uplink para seed dan kebijakan klien).
  • Availability: seberapa lengkap potongan yang beredar. Dengan rarest-first, availability cenderung terjaga walau jumlah seed tidak besar.
  • Pieces & queueing: banyak klien membatasi upload slots dan merotasi peer (choking) agar koneksi efisien.

Etika berbagi: rasio & seeding

Praktik umum di komunitas torrent adalah menjaga rasio (unggah/unduh) setidaknya ≥ 1.0, atau melakukan seeding untuk jangka waktu tertentu setelah selesai mengunduh. Prinsip ini menjaga swarm tetap sehat dan adil bagi semua.

Praktik terbaik (ringkas)

  • Tetap seeding setelah selesai; atur upload slots dan rate limit agar stabil.
  • Aktifkan DHT + PEX + tracker jika memungkinkan untuk discovery maksimal.
  • Pilih klien yang mematuhi mekanisme tit-for-tat/choking standar agar kompatibel dengan swarm campuran.

Catatan legal & tanggung jawab

BitTorrent adalah protokol yang netral; legalitasnya ditentukan oleh konten yang dibagikan. Gunakan untuk distribusi legal (mis. Linux ISO, proyek open-source, konten public domain), patuhi hukum setempat, dan perhatikan kebijakan hak cipta.

Baca Juga:
Tips Lengkap Alat Pemantau Torrent: Tracker Status & DHT Monitor

Leave A Comment